Keputusan tersebut didasari laju pertambahan kasus aktif di Jakarta dalam dua minggu terakhir yang dinilai tinggi. Tercatat pada 11 Januari 2021, kasus aktif di DKI mencapai 17.946 kasus dengan total kasus terkonfirmasi mencapai 208.583 pasien.
Per 24 Januari 2021, jumlah kasus aktif meningkat 34 persen menjadi 24.224 kasus. Jumlah kasus covid-19 terkonfirmasi di Jakarta hingga waktu yang sama bertambah menjadi 249.815 pasien.
“Jumlah kasus aktif sebesar 24.224 ini melampaui titik tertinggi kasus aktif yang ada di Jakarta. Sehingga, ini merupakan pesan kepada kita semua bahwa pandemi belum berakhir,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti lewat keterangan tertulis, Senin, 25 Januari 2021.
Baca: PPKM di Jakarta Diperpanjang, Waktu Operasional Usaha Dilonggarkan
Selain itu, kondisi ketersediaan tempat tidur isolasi di Jakarta hanya 14 persen per 24 Januari 2021. Terisi 6.954 dari 8.055 tempat tidur. Pemprov DKI berencana menampah kapasitas tempat tidur isolasi.
"Kami berencana menambah kapasitas tempat tidur isolasi sebanyak 1.941 tempat tidur. Sehingga, total nantinya 9.996 tempat tidur," ucap Widyastuti.
Dia juga menyebut tempat tidur di ruang perawatan intensif (ICU) hampir penuh. Sebanyak 921 dari 1.097 tempat tidur ICU di Jakartar terisi, atau keterpakaian mencapai 84 persen.
DKI berencana menambah kapasitas ICU hingga 1.362 tempat tidur. Fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di Jakarta juga akan ditambah guna menekan angka kematian serta menaikkan angka kesembuhan.
Hingga 24 Januari 2021, sebanyak 221.567 orang sembuh dari covid-19 di Jakarta dengan tingkat kesembuhan 88,7 persen. Sementara itu, Pemprov DKI mencatat 4.024 orang meninggal akibat covid-19 dengan tingkat kematian 1,6 persen.
(SUR)