"Sampai hari ini data yang masuk, kurang lebih masih 20-30 persen orang tua yang mengizinkan anaknya (belajar) tatap muka," ujar Ariza, di SMKN 2, Jakarta, Rabu, 7 April 2021.
Di sisi lain, Ariza menyebut sejumlah siswa menyambut baik pembelajaran tatap muka. Metode tersebut dibutuhkan pada beberapa mata pelajaran (mapel) tertentu. Terutama, yang melibatkan tenaga pengajar dan siswa secara langsung.
"Alhamdulillah tadi berdialog dengan siswa, pendidik, mereka sangat senang, apalagi untuk mapel praktik memang dibutuhkan kehadirannya di sekolah untu permudah pemahaman dari pembelajaran," kata Ariza.
Baca: Ini 3 Pelanggaran Prokes Terbanyak Selama Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka
Kendati demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyerahkan izin pembelajaran tatap muka kepada orang tua. Mereka dipersilakan memberi izin anak ikut sekolah tatap muka atau tetap di rumah melalui daring.
Pemprov DKI Jakarta menguji coba pembelajaran tatap muka di 85 sekolah. Jumlah sekolah terbanyak ada di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, dengan masing-masing 25 sekolah.
Kemudian, sebanyak 18 sekolah di Jakarta Barat dan 10 sekolah di Jakarta Pusat. Sisanya, enam di Jakarta Utara dan satu di Kepulauan Seribu.
(ADN)