“Aksi ini terjadi kemungkinan sebagai bentuk balas dendam atau perlawanan,” kata analis intelijen dan terorisme dari Universitas Indonesia (UI), Stanislaus Riyanta, dalam keterangan tertulis, Selasa, 30 Maret 2021.
Stanislaus mengamini pernyataan Polri yang menyebut aksi itu dilakukan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Sebab, model serangan di Katedral Makassar sama seperti pengeboman gereja di Surabaya pada 2018 dan Polrestabes Medan pada 2019.
Berdasarkan data Medcom.id, tim Densus 88 Polri aktif bergerak menangkap terduga teroris di awal 2021. Pada 6 Januari 2021, 20 terduga teroris di Makassar yang terafiliasi dengan JAD ditangkap.
Baca: Densus 88 Gerebek Terduga Teroris di Sukabumi
Pada akhir Januari 2021, 5 terduga teroris terafiliasi dengan JAD ditangkap di Aceh. Penangkapan berikutnya terjadi pada Februari 2021 di tiga wilayah di Kalimantan Barat, yakni Pontianak, Singkawang, dan Kubu Raya.
Densus 88 Polri kembali menangkap 22 terduga teroris di Jawa Timur yang diduga terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI). Mereka dibawa ke Jakarta pada Kamis, 18 Maret 2021.
Tak lama berselang, 22 terduga teroris lainnya juga turut ditangkap DKI Jakarta, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara pada Jumat, 19 Maret 2021. Penangkapan itu hasil pengembangan dari penangkapan di Jawa Timur.
Teranyar, Densus 88 Polri menangkap AM, terduga teroris di Tangerang, Banten pada Rabu, 24 Maret 2021. AM berperan sebagai pencari dana dan memberi pelatihan kewirausahaan bagi anggota JI.
(SUR)