"Diduga ada korban lain, yaitu AA dan BB," kata Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021.
Nasriadi menyebut kedua korban itu tidak mau melaporkan JH ke polisi. Mereka juga enggan dijadikan saksi.
"Alasannya sudah memiliki keluarga dan tinggal di Bali," kata Nasriadi.
(Baca: Lecehkan Anak Buah, Bos Perusahaan Keuangan Pura-pura Bisa Meramal)
Nasriadi mengungkapkan JH mengaku korban AA sempat ditelanjangi. Sementara itu, korban BB sempat diurut.
"Semua dilakukan dalam ritualnya (mengaku) sebagai tatung atau dukun," ujar Nasriadi.
JH ditangkap di kantornya, kawasan Ancol, Jakarta Utara. Penangkapan sebagai tindak lanjut atas laporan korban DF dan EF. Keduanya merupakan sekretaris JH.
DF dan EF menjadi korban pelecehan seksual JH selama bekerja pada 2020. JH melakukan pelecehan dengan modus mengaku sebagai orang pintar atau dukun yang bisa meramal nasib dan aura seseorang.
(REN)