Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mengatakan penyalahgunaan narkoba oleh anggota Polri tidak bisa diampuni. Pasalnya, narkoba sangat berpotensi merusak bangsa.
"Itu menyangkut kerusakan generasi. Ketika seseorang terkena narkoba yang diserang pertama adalah bagian otak," kata Benny dalam telekonferensi, Minggu, 21 Februari 2021.
Kerusakan otak akibat narkoba bisa membuat anak Indonesia kalah bersaing. Padahal, anak muda zaman sekarang butuh otak yang jernih untuk bersaing dengan dunia industri yang mengikuti kemajuan teknologi.
(Baca: Polisi Diminta Usut Pemasok Narkoba Kompol Yuni)
"Kualitasnya akan turun atau rendah dan tidak bisa bersaing lagi. Maka yang terjadi bencana demografi," tutur dia.
Benny menilai penyalahgunaan narkoba lebih berbahaya dibandingkan terorisme. Serta lebih berbahaya dari korupsi.
"Bahwa ketika saya ditanya tiga isu, teror, narkoba dan korupsi, mana yang paling daya rusaknya tinggi, dan paling berbahaya, saya selalu katakan narkoba," ujar Benny.
Sebelumnya, Polda Jawa Barat menangkap Yuni Purwanti Kusuma Dewi terkait kasus narkoba pada Rabu, 17 Februari 2021. Yuni ditangkap saat pesta sabu dengan 11 anggota Polsek Astanaanyar. Dalam penangkapan itu tujuh gram sabu disita.
(REN)