"Pandemi covid-19 yang menimpa Indonesia sesungguhnya adalah cobaan, sekaligus peluang bagi kita semua untuk memperkuat solidaritas kebangsaan untuk menyelamatkan manusia Indonesia," kata Taufan dalam perayaan Hari HAM 2020 secara virtual, Kamis, 10 Desember 2020.
Taufan mengatakan perayaan Hari HAM 2020 menjadi hari peneguhan tekad rakyat Indonesia untuk saling membahu dalam semangat solidaritas kebangsaan. Menurut dia, belakangan solidaritas kebangsaan kerap dilupakan.
"Karena (masyarakat) lebih mengutamakan kepentingan diri dan kelompok sendiri. Ingatlah, kesetaraan adalah napas kita di dalam berbangsa dan bernegara," ucap Taufan.
(Baca: Jokowi: Penegakan HAM Tak Akan Terabaikan)
Taufan menuturkan Indonesia tak boleh membiarkan pihak tertentu menghalangi atau menghilangkan kemerdekaan orang per orang. Negara yang merdeka juga tak boleh membiarkan seseorang mengalami kekerasan atau kehilangan hak-hak dasar sebagai manusia.
"Kita tidak boleh membiarkan seseorang mengalami kerendahan martabat, diperlakukan tidak adil di bidang hukum, ekonomi, sosial dan budaya," ujar Taufan.
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila yang menjadi dasar negara harus dijunjung tinggi oleh seluruh elemen masyarakat. Taufan kembali mengajak masyarakat memperkuat sistem demokrasi dan nilai-nilai HAM dalam sistem bernegara dan sistem kemasyarakatan.
"Tugas generasi kini dan generasi masa depan adalah menjaga martabat Indonesia. Seluruh regulasi kebijakan mesti ditata sedemikian rupa untuk tetap dihormati," kata Taufan.
(REN)