"Dalam menjalankan program transformasi Polri, yakni Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan (Presisi)," kata Listyo dalam keterangan tertulis, Rabu, 7 April 2021.
Dia menegaskan program ini menekankan pentingnya kemampuan pendekatan prediktif. Personel harus mampu menakar tingkat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Melalui analisis berdasarkan pengetahuan, data, dan metode yang tepat, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan sedini mungkin,” ungkap Listyo.
Pendekatan responsibilitas dan transparansi berkeadilan ditekankan juga dalam asas prediktif. Agar, setiap anggota Polri mampu melaksanakan tugasnya secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, dan berkeadilan.
Listyo menjelaskan Posko Presisi bakal dikepalai seorang perwira tinggi. Kemudian, penanggung jawab tersebut bakal menunjuk Kepala Posko Presisi di tingkat polda hingga polsek.
"Penanggung jawab ini juga bertugas membuat indikator keberhasilan dengan persentase per 30 hari, 60 hari, dan 100 hari," sebut Listyo.
Di sisi lain, dia juga membeberkan pelayanan publik Posko Presisi. Masyarakat bisa melaporkan kinerja polisi melalui aplikasi Posko Presisi.
Laporan, kata Listyo, akan diverifikasi secara berjenjang. Semua aduan bakal diberiksa dan dinilai melalui lima skala, yakni kurang, cukup, baik, baik sekali, dan istimewa.
Pihak eksternal Polri juga akan dilibatkan dalam penilaian indikator. Tim eksternal akan dipimpin seorang profesor.
"Tim eksternal akan menilai kualitas indikator hingga kualitas laporan yang disampaikan penanggung jawab kegiatan,” ujar dia
Posko Presisi ini berlokasi di lantai 3 Gedung Bareskim Mabes Polri, Jakarta Selatan. Ruangan yang semula kosong ini disulap modern layaknya command center, lengkap dengan sarana dan prasarana pendukung yang dibutuhkan. Posko ini sudah terbentuk dan mulai beroperasi di hari ke-33 Sigit menjabat sebagai Kapolri.
(ADN)