"Kalau mau ditotalkan semua itu hampir 100 lebih bom yang akan disiapkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Maret 2021.
Yusri mengatakan ada 12 bom yang siap diledakkan. Sebanyak lima bom di kediaman ZA di Bengkel Sinergy Motor, Jalan Raya Cikarang, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar).
Kemudian, tujuh bom di kediaman tersangka HH, yakni showroom motor di Jalan Raya Condet Nomor 1, Kelurahan Bakr Kambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Yusri menyebut bahan baku peledak atau pembuat TATP itu ditemukan di kediaman tersangka ZA yang merupakan pelaku peracik bom.
"Ditemukan juga ada bom panci, ada lagi yang low explosive, dia sudah atur. Yang dia enggak makan sendiri adalah takjil. Kalau sudah jadi itu (bom) dikatakan takjil oleh mereka," kata Yusri.
Sementara itu, tersangka HH adalah motivator, fasilitator, hingga pendana pembuat bom tersebut. HH juga orang yang merencanakan pertemuan di rumahnya dengan tersangka lainnya, ZA, BS, dan AJ.
"Pertemuan untuk mengajarkan cara membuat bom dan membiayai pembelian bahan-bahan pembuatan bom," ujar Yusri.
Baca: Tiga Instruksi Kapolri Usai Pengeboman Makassar
Bom yang dihasilkan pun tidak hanya berkekuatan ledakan tinggi. Bahannya juga terdapat gotri (logam bulat kecil) atau paku.
"Jadi, kalau meledak menancap. Meledak paku-paku itu akan terbang ke orang-orang yang ada di situ," kata Yusri.
Tersangka AJ ditangkap di Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Dia berperan membantu ZA membuat bom. Sedangkan, BS ditangkap di Mal Mangga Dua, Jakarta Barat. BS berperan memberitahu tersangka lainnya cara pembuatan bom.
Keempat tersangka telah ditahan. Mereka dijerat Pasal 15 jo Pasal 7 dan atau Pasal 9 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dengan ancaman pidana minimal 15tahun penjara.
(JMS)