"Tawuran pelajar sekarang modus menantang, gengnya itu saling tantang lewat media sosial yang ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 11 September 2020.
Polisi telah memetakan wilayah rawan tawuran, yakni Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Depok. Yusri menyebut patroli siber merupakan salah satu bentuk pencegahan.
"Kita sering lakukan preventif pencegahan, yang baru mau melakukan tawuran di media sosial kita sudah bisa antisipasi, kita lakukan pencegahan," ujar mantan Kabid Humas Jawa Barat itu.
Akhir-akhir ini tawuran marak terjadi. Teranyar, tawuran di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu, 5 September 2020. Satu orang meninggal akibat luka bacok.
Lima remaja ditangkap dalam peristiwa itu. Mereka ialah WAP, RH, dan tiga anak di bawah umur yang tak disebutkan identitasnya.
Tawuran juga terjadi pada Jumat, 4 September 2020. Dua kelompok pemuda bentrok di Jalan Pulo Gundul, Johar Baru, Jakarta Pusat. Satu pelaku berinisial AG ditangkap. Dia kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit.
Polres Metro Jakarta Utara juga menangkap empat pelaku tawuran antarwarga di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat, 24 Juli 2020. Tawuran yang menyebabkan satu orang tewas itu dipicu saling ejek antarakelompok warga Gang Buntu dan Gang BS.
(REN)