"Kunjungan mereka menindaklanjuti pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bali maupun pemangku kepentingan lain. BNPB melakukan kunjungan di beberapa titik di Bali dengan tujuan mendapatkan gambaran yang lebih utuh dan empiris mengenai situasi terkini Bali selama pandemi covid-19," kata Rentin, Jumat, 11 Desember 2020.
Baca: Bima Arya: Direktur RS Ummi Positif Covid-19
Dia menjelaskan titik pertama yang menjadi tujuan kunjungan adalah Kawasan Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua. Kawasan ITDC merupakan lokasi yang nantinya akan dipergunakan untuk kegiatan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada 2022 mendatang.
BNPB meninjau kesiapan ITDC dalam menghadapi situasi pandemi covid-19. Kawasan ITDC dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur kesehatan yang mumpuni, salah satunya dengan ketersediaan ruangan isolasi mandiri di setiap hotel serta fasilitas rumah sakit di dalam area.
Selain itu kawasan ITDC juga telah menyiapkan diri dengan simulasi evakuasi bencana tsunami dan outbreak covid-19. Di hari selanjutnya, tim BNPB mengadakan kunjungan ke desa adat dan desa wisata.
Desa adat yang dikunjungi di antaranya adalah Desa Adat Kerobokan dan Desa Sedang. Kedua desa ini memiliki karakteristik yang berbeda. Desa Adat Kerobokan merupakan area pariwisata terbesar di Bali.
Menurut dia masyarakatnya mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber mata pencaharian sehari-hari. Dalam menghadapi situasi pandemi covid-19, masyarakat setempat melakukan adaptasi dengan mengubah sumber mata pencaharian dari sektor pariwisata dan perdagangan kerajinan menjadi sektor pertanian dan perkebunan pisang.
"Masyarakat juga merambah ke sektor kuliner dengan memanfaatkan aplikasi Gofood, Grabfood dan mengadakan catering untuk upacara adat," ungkapnya.
(DEN)