"Dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang," kata Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Achadi Subarkah Raharjo, saat dikonfirmasi, Sabtu, 21 November 2020.
Baca: Khofifah Tetapkan UMK Jatim 2021 Rp1,8 Juta
Subarkah menjelaskan cuaca ekstrem di Jateng terjadi akibat dinamika atmosfer yang tidak stabil. Kondisi ini dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. "Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan," jelas Subarkah.
Daerah-daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem antara lain, Grobogan, Blora, Sragen, Karanganyar, Magelang, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Temanggung, Batang, Kendal, Demak, Wonogiri, Boyolali, Klaten, Kudus, Pati, Jepara, Semarang, dan Pekalongan.
Subarkah berujar cuaca ekstrem pada sepekan ke depan berpotensi mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan banjir bandang. Dia meminta masyarakat Jateng berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem. "Masyarakat dihimbau tetap waspada dan berhati-hati. dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," ujarnya.
(DEN)