"Berdasarkan pangamatan dan pemberitaan media massa, kesiapan Pemerintah Daerah terkait erupsi merapi masih minim," kata Farida, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 10 November 2020.
Sebagai contoh, kata Farida, soal jalur evakuasi bagi warga di Lereng Gunung Merapi di Kabupaten Klaten. Menurutnya, jalur evakuasi di sana masih tergolong memprihatinkan.
"jalur evakuasi masyarakat terdampak erupsi merapi kondisinya rusak parah," ujar Farida.
Kondisi ini, ujar Farida, tentu harus segera diperbaiki. Pemerintah Kabupaten Klaten, Magelang, dan Boyolali, diminta Farida terbuka dengan kesiapsiagaan mereka menghadapi bencana.
Baca: 961 Warga Lereng Merapi di Jateng Mengungsi
Dalam menghadapi bencana erupsi, Farida menilai abupaten Klaten, Magelang, dan Boyolali harus memperhatikan empat aspek. Pertama, soal kesiapan jalur evakuasi; kedua, ketersediaan tempat pengungsian yang layak huni; ketiga, jumlah warga terdampak; dan keempat, alokasi anggaran penanganan bencana.
"Kami perlu memastikan kesiapan mereka. Kami lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik serta pencegahan maladminstrasi terkait kesiapsiagaan Pemerintah Daerah terhadap erupsi merapi," beber Farida.
Sejauh ini, kata Farida, baru Kabupaten Magelang yang sudah menyediakan tempat evakuasi dengan layak. Masa pandemi virus korona (covid-19), Pemerintah Kabupaten Magelang sudah menerapkan protokol kesehatan covid-19 di tempat pengungsian.
"Misalnya dengan menerapkan sekat dan menempatkan warga sesuai dengan Kartu Keluarga. Pemerintah Kabupaten Magelang juga menyediakan pelayanan trauma healing bagi anak-anak di tempat evakuasi," jelasnya.
(LDS)