Kepala Bulog Divre Sulselbar, Eko Pranoto, mengatakan bahwa penambahan satu unit pabrik beras modern itu untuk memaksimalkan serapan beras di petani. Pabrik itu dibangun di atas lahan 4 hektar di Desa Cendana Putih, Kecamatan Mappideceng, Luwu Utara.
"Serapan beras di sana (Luwu Utara) cukup besar, hanya saja tidak ada pabrik modern," jelasnya.
Ia menjelaskan, pabrik modern yang berdiri di atas lahan 4 hektare itu mampu memproses sebanyak 120 ton perhari. Hal itu didukung dengan luas lahan produktif petani di Kabupaten Luwu Utara yang mencapai 38.000 hektare.
Sehingga, dengan adanya pabrik modern nantinya bisa menjadi solusi bagi penyerapan hasil pertanian di wilayah tersebut. Rencananya, proses pembangunan fisik akan dilakukan pada Januari 2021.
Baca: Pemkab Sidoarjo Menanti Kesiapan Sekolah untuk Tatap Muka
Namun, pihaknya masih menunggu hasil lelang yang akan dilakukan oleh kantor pusat. Pihaknya juga akan memenuhi kelengkapan berkas yang diperlukan untuk proses pembangunan.
"Sudah dilakukan hibah lahan dari Pemkab Luwu Utara. Kita tinggal menunggu progres dari kantor pusat," ungkapnya.
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, mengatakan bahwa pabrik beras modern yang akan dibangun tersebut merupakan yang pertama dan terbaik. Pihaknya, berharap itu bisa mendorong kemajuan sektor pertanian di Sulawesi Selatan.
"Kita sudah siapkan anggaran Rp85 miliar. Ini untuk mendorong kemajuan sektor pertanian Sulsel sebagai lumbung pangan," jelasnya.
(ALB)