"Membaca adalah jendela dunia. Dengan membaca, kita akan mengetahui segala sesuatu di sekitar dan jauh dari lingkungan kita. Maka dari itu, perpustakaan terapung ini kita buat untuk menjangkau masyarakat pesisir yang sulit mengakses perpustakaan umum," kata Kapolda Kalbar Brigjen Didi Haryono.
Didi menjelaskan, operasional perpustakaan terapung ini akan berpindah dari satu titik ke titik lainnya di wilayah perairan Kalbar. Tiga kapal sudah disiapkan Dirpolair lengkap dengan ragam koleksi buku terbaru.
"Bukan hanya buku-buku umum saja, kita juga menyediakan buku-buku tentang kemaritiman dan klimatologi serta nautika. Apalagi saat ini kita memasuki musim hujan," ujarnya.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengaku sangat antusias dengan adanya perpustakaan terapung yang digagas Ditpolair Polda Kalbar. Ia mengatakan, minat baca di Pontianak mulai meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Saat ini, yang mengunjungi perpustakaan meningkat luar biasa. Bisa sampai 100 persen setiap tahunnya," ungkap Sutarmidji.
Sutarmidji berharap, perpustakaan terapung dapat harus dikembangkan. Potensi perpustakaan terapung sangat besar, karena pengunjung bisa membaca buku sambil menikmati suasana Sungai Kapuas.
"Nanti kita akan lengkapi buku-bukunya supaya orang betah membaca," pungkasnya.
(NIN)