"Selama ini belum ada (kendala), kami sekarang hanya fokus kepada perekaman dan masih jalan terus," kata Kepala Dispendukcapil Kabupaten Sumenep, Syahwan Efendi, Kamis, 5 November 2020.
Syahwan mengungkapkan selama ini pihaknya intensif melakukan komunikasi dengan Pemerintah Pusat. Jika ketersediaan blangko menipis, langsung ditindaklanjuti dengan pengajuan. Ketersediaan blangko sangat penting agar tidak ada kendala dalam proses pencetakan KTP-el.
"Kami selalu mengusulkan untuk pengiriman blangko dari pemerintah pusat jika dibutuhkan. Jadi komunikasi terus kita lakukan," ujarnya.
Baca juga: 1.056 Pelanggar Prokes di Sidoarjo Dikenai Pidana Ringan
Ia menjelaskan dalam proses pencetakan Dispendukcapil menerapkan sistem jemput bola. Masyarakat juga bisa langsung datang ke tempat pelayanan. Pencetakan KTP elektronik dilakukan terjadwal di setiap kecamatan dan desa.
"Selain menerima pelayanan dari petugas atau perorangan untuk pencetakan kami juga lakukan jemput bola. Sehingga masyarakat tidak menunggu jadwalnya saja," imbuhnya.
Syahwan menyatakan percepatan pelayanan KTP-el tidak hanya untuk keperluan Pilbup 2020, namun juga secara umum. Sebab KTP-el juga bersinggungan dengan setiap penyaluran bantuan dari pemerintah.
Hingga kini, kata dia, tinggal tujuh persen dari sekitar 800 ribu lebih masyarakat yang belum melakukan perekaman data. Ia pun meminta masyarakat lebih aktif mendatangi pusat pelayanan perekaman.
"Jadi yang belum punya KTP jangan menunggu. Bagi yang lanjut usia kita harapkan ada bantuan dari pemerintah desa memfasilitasi untuk datang ke kecamatan atau kalau ada jadwal program jemput bola itu," jelas dia.
(MEL)