"Terjadi 36 kali guguran lava kemarin. Luncuran material ke arat barat daya atau hulu Kali Kradak dan Boyong," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Selasa, 23 Februari 2022.
Peristiwa kegempaan Gunung Merapi saat ini terjadi 138 kali gempa guguran. Selain itu, terjadi sebanyak lima kali gempa hembusan.
Baca: Senin Pagi, Merapi Keluarkan Lima Kali Guguran Lava Pijar
Kemudian, pada Selasa dini hari, terjadi 12 kali guguran lava pijar dari atas kubah 1997. Luncuran material lava pijar terpantau 1,2 kilometer.
"Jarak luncur lava pijar maksimum 1.200 meter atau 1,2 kilometer ke arah barat daya, di hulu Kali Krasak dan Boyong. Secara visual, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah," ujarnya.
Peristiwa kegempaan saat lontaran lava pijar terjadi 31 kali gempa guguran. Selain itu, gempa hembusan terjadi dua kali dengan durasi 12-15 detik.
Baca: BPPTKG Kesulitan Pantau Volume Dua Kubah Lava Gunung Merapi
Hanik menegaskan status Gunung Merapi masih siaga. Potensi bahaya guguran lava dan awan panas ada di sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
"Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga harus mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkapnya.
(LDS)