"Demak saat ini mulai masuk musim hujan. Tapi masih banyak desa-desa yang meminta droping air karena masih mengalami kekeringan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, M Agus Nurgoho, di Semarang, Jawa Tengah, Senin, 18 November 2019.
Hingga pertengahan November 2019, hujan di Demak belum turun secara merata. Agus memperkirakan, kekeringan di Demak baru bisa teratasi pada Desember 2019.
"Demak baru akan hujan secara merata sekitar Desember," ujar Agus.
Menurut Agus, saat ini ada 25 desa di Demak yang masih dilanda kekeringan ekstrem. Desa-desa itu tersebar di beberapa kecamatan seperti Bonang, Karangawen, Dempet, dan Kebonagung.
"Warga di sana masih meminta pasokan air bersih dari BPBD," ungkapnya.
Padahal, kata Agus, notifikasi siaga darurat kekeringan di Demak sudah berakhir pada Oktober lalu. "Tapi kita tidak kaku. Masih kita berikan bantuan air bersih sampai warga tidak membutuhkan lagi," jelas dia.
Agus mengatakan hingga kini BPBD Kabupaten Demak sudah menyalurkan 950 tangki air bersih kepada warga. Air bersih itu sudah mulai disalurkan sejak 12 Agustus 2019.
"Setiap tangki berisi 5.000 liter air bersih. Kita perkirakan masih harus menyalurkan sekitar 50 sampai 100 tangki untuk tambahan air bersih," beber Agus.
(MEL)