"Vaksinasi ini adalah ikhtiar lahir yang wajib dilakukan, meskipun takdir semuanya dari Allah SWT. Yang jelas vaksin ini halal dan maslahah untuk kita semua," kata Ketua Tanfidziyah, KH Marzuqi Mustamar.
Kata Marzuqi, vaksinasi merupakan upaya wajib yang dilakukan untuk membantu mengatasi pandemi covid-19 di Indonesia. Para kiai dan tokoh NU perlu divaksin karena mereka adalah sosok yang sering berinteraksi dengan umat, jemaah, dan santri.
"Harapan kami setelah para kiai dan ulama sudah divaksin dua kali dan benar-benar menguatkan imun dan aman, nanti bisa melayani tamu, mengimami salat, mengajar santri, dan peran-peran keumatan lainnya tanpa waswas," ujar dia.
Vaksinasi juga dilakukan kepada para tokoh agama sebagai pemberi pesan kepada masyarakat bahwa tidak ada alasan untuk menolak vaksin.
Baca juga: KA Jayabaya dan Gajayana Kembali Beroperasi
"Ini juga untuk meyakinkan masyarakat, karena banyak yang membuat isu aneh-aneh soal vaksin ini," kata Pengasuh Pondok Pesantren Sabilur Rosyad Malang itu.
Sementara itu, Wakil Ketua PWNU Jatim, Abdussalam Shohib, mengatakan proses vaksinasi dilakukan oleh tiga belas vaksinator dari rumah sakit yang terhimpun dalam Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (Arsinu) Jatim. Antara lain RSI Unisma Malang, RSI Darus Syifa’ Surabaya, RSI Sakinah Mojokerto, RSNU Tuban, RSI Jemursari Surabaya, RSI Surabaya A Yani Surabaya, dan RSI Siti Hajar Sidoarjo.
Pengasuh Ponpes Denanyar Jombang itu menambahkan, kegiatan ini juga sekaligus sebagai salah satu rangkaian kegiatan peringatan hari lahir ke-98 Nahdlatul Ulama pada Minggu, 28 Februari 2021.
(MEL)