"Apabila ada operasi yustisi dari petugas, pasti warga mematuhi protokol kesehatan. Tetapi kalau tidak ada operasi, mereka tidak disiplin lagi. Seperti tidak memakai masker, selalu berkerumun dan tidak mencuci tangan," ujar Petrus Herlemus, di Sikka, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 29 Oktober 2020.
Ia pun mengkritisi beberapa area publik seperti pusat perbelanjaan yang kerap terjadi pelanggaran protokol kesehatan. Dia berharap semua pihak turut mematuhi protokol kesehatan.
Baca: ASN di Babel Wajib Rapid Tes Usai Liburan
"Pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan dan jaga jarak. Itu semua harus menjadi kebiasaan kita. Kalau tidak, kita tiba-tiba zona merah. Itukan kelalaian kita sebenarnya," ungkapnya.
Pihaknya bersama tim dari puskesmas gencar melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarkat. Saat ini masih ada satu orang positif covid-19 dirawat di rumah sakit.
Data Satgas Covid-19 Kabupten Sikka, ada 21.340 orang pelaku perjalanan. Sebanyak 2.225 orang dalam pemantauan, kontak erat 366 orang dari akumulasi terkonfirmasi positif covid-19 sebanyak 53 orang.
"Di hadapan petugas, pelaku perjalanan siap melaksanakan isolasi mandiri. Tetapi setelah petugas pergi, pelaku perjalanan ini malah bersosialisasi dengan warga," ungkapnya.
(LDS)