"Situasi keamanan di Intan Jaya sekarang ini sudah aman, namun untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kami telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak keluar rumah melebihi pukul sembilan malam," ujarnya, melansir Antara, Selasa, 5 Oktober 2019.
Natalis menegaskan jam malam juga berlaku bagi ojek yang kerap beroperasi pada malam hari. Terlebih warga yang tinggal dan keluar masuk lokasi-lokasi yang dianggap rawan.
Larangan bagi warga Intan Jaya untuk bepergian keluar pada malam hari itu menyusul terjadinya aksi kekerasan terhadap tiga orang ojek yakni Rizal, 33; La Sony, 39; dan Harianto, yang ditembak mati Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB pimpinan Lekagak Telenggen di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, pada Jumat, 25 Oktober 2019.
Para korban ditemukan dengan kondisi terluka akibat ditembak di kepala dan luka sayat akibat senjata tajam di sekujur tubuh. Penemuan jasad ketiga korban dilaporkan oleh salah seorang caleg terpilih Intan Jaya, Titus Kobogau.
Menurut Natalis, Titus juga ikut diadang KKSB saat hendak menjemput gembala Gereja Kingmi di Kampung Pugisiga, Distrik Hitadipa. Ia menegaskan pelaku kekerasan terhadap tiga orang ojek itu bukan warga Intan Jaya.
"Mereka bukan dari Intan Jaya, mereka kelompok dari Ilaga dan Beoga tapi mereka masuk ke Intan Jaya. Sekarang mereka sudah tidak ada lagi di Intan Jaya, sudah bergeser ke Tembagapura," jelas Natalis.
Pascakejadian penembakan terhadap tiga orang ojek itu, katanya, aktivitas warga di Intan Jaya tetap berlangsung normal. Warga setempat juga diimbau agar tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut.
"Warga luar Papua di Intan Jaya sekarang ini dalam kondisi aman, tidak boleh ada yang mengganggu lagi. Kami tidak mau warga kami harus eksodus lantaran situasi tidak aman," pungkasnya.
(MEL)