Hujan abu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, setelah Merapi mengeluarkan guguran awan panas pada 08.45 WIB. Selain itu, hujan abu juga terjadi di sebagian kecil wilayah di Desa Tlogolele, Selo yang juga masuk KRB III.
"Tadi ada luncuran awan panas jadi wajar kalau ada hujan abu. Satu hari sebelumnya juga, namun karena arah angin ke Magelang, yang terkena dampak ya sana," terang Camat Selo, Joko Prihanto, di Boyolali, Sabtu, 9 Januari 2021.
Baca: Sejak Kemarin, Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar 36 Kali
Sementara itu, terkait dengan para pengungsi Merapi, Joko mengatakan, sebanyak 150-an warga dari kelompok rentan telah kembali ke pengungsian di Balai Desa Tlogolele. Sebelumnya, mereka sempat kembali ke rumah masing-masing untuk merawat hewan ternak.
"Kami selalu menyampaikan kepada para pengungsi untuk tetap tinggal di pengungsian. Namun beberapa dari mereka ada yang memilih untuk kembali ke rumah setelah lama mengungsi. Mereka kelompok rentan termasuk lansia, anak-anak dan ibu hamil," ungkapnya.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis aktivitas Gunung Merapi berupa guguran lava sebanyak tujuh kali dengan jarak luncur maksimum 500 meter arah hulu Kali Krasak, Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 06.00-12.00 WIB.
(LDS)