Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Suryo Banendro, mengatakan nilai ekspor pertanian Jawa Tengah mencapai Rp2,1 triliun pertahun. Salah satu hasil pertanian yang menembus pasar internasional adalah kopi.
"Pasar kopi Jawa Tengah sudah tidak hanya di dalam negeri seperti Jakarta, Bandung dan kota-kota besar lain, tapi juga sudah sampai luar negeri," kata Suryo saat menghadiri lomba citarasa kopi di Jepara, Rabu, 25 November 2020.
Baca: Warga Bangka Belitung Abai Protokol Kesehatan Covid-19
Dia menjelaskan untuk meningkatkan nilai jual kopi, Dinas Pertanian dan Perebunan terus berupaya melakukan pendampingan petani kopi dan pelaku usaha di bidang kopi. Itu seperti pendampingan pemasaran produk dan pengolahan.
"Petani kopi sekarang juga sudah mulai petik merah, karena kualitas kopi juga ditentukan mulai dari proses pemetikan," ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Jepara, Diyar Susanto, mengatakan sengaja menggelar lomba cita rasa kopi itu untuk mendorong petani meningkatkan kualitas kopi yang ditanam. Serta, mengenalkan kopi Jepara kepada masyarakat luas.
"Produksi kopi di Jepara masih peringkat delapan Jawa Tengah, yaitu setahun rata-rata 900 ton. Kalau area lahan tanaman kopi di Jepara hanya 6,5 persen dari luas lahan tanaman kopi di Jawa Tengah," kata Diyar.
(DEN)