"Warga perlu selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), DBD bisa diberantas dengan cara menjaga kebersihan lingkungan," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih, di Pekanbaru, Selasa, 3 November 2020.
Baca: Kapolda Kalsel Pastikan Pelayanan Karantina Covid-19 Memadai
Dia menjelaskan jumlah kasus DBD di Kota Pekanbaru selama 1 Januari-3 November 2020 terus bertambah dan hingga saat ini mencapai 474 kasus. Dari 474 kasus itu tercatat mengalami penambahan sebanyak empat kasus yang sebelumnya tercatat 470 kasus dan sebagian dari penderita sudah sembuh dan yang menjalani perawatan tinggal empat orang.
Zaini mengatakan tidak ada pasien DBD meninggal selama Januari-awal November 2020, sedangkan awal 2019 satu orang meninggal karena penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
Terkait dengan upaya mewujudkan lingkungan yang bersih dan terbebas dari perkembangbiakan nyamuk itu, ia mengimbau warga melaksanakan 3M plus. Dinkes setempat secara langsung maupun melalui puskesmas juga gencar melakukan penyuluhan kepada warga terkait dengan upaya menekan DBD.
"Petugas kesehatan turun ke lapangan langsung ke masyarakat dan tidak hanya menunggu di puskesmas saja, kita wajib turun mengajak masyarakat untuk memerangi DBD. Terkait ketersediaan obat-obatan kini masih mencukupi," ujarnya.
Dari 474 kasus DBD di Pekanbaru itu, berasal dari Kecamatan Sukajadi 18 kasus, Senapelan (20), Pekanbaru Kota (7), Rumbai Pesisir (23), Rumbai (29), Limapuluh (36), Sail (7), Bukit Raya (53), Marpoyan Damai (65), Tenayan Raya (83), Tampan (77), dan Payung Sekaki (56).
(DEN)