Risma memulai dengan meninjau rumah pompa di Jalan Ikan Mungsing, Kelurahan Perak Barat, Krembangan, Surabaya. Ia juga mengecek saluran air dan berencana menambah rumah pompa sebanyak tiga unit.
"Rumah pompa yang baru ini, berkapasitas tiga meter kubik per detik. Jadi jika ditotal semuanya mencapai 14,5 meter kubik per detik dengan jumlah rumah pompa sebanyak tujuh unit,” ujar Risma disela-sela kunjungan, Selasa, 3 Desember 2019.
Risma memastikan semua rumah pompa memiliki genset untuk menopang listrik saat terjadi pemadaman. Dengan begitu tidak ada lagi alasan mati listrik.
Seusai mengunjungi rumah pompa, Risma menuju lokasi pompa air Sumberejo di Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, Surabaya. Di tempat ini, lanjutnya, pemerintah kota mempunyai lahan seluas 150 hektare.
“Kita bersyukur ada tanah aset Pemkot. Kalau bangun tanggul dari konstruksi seperti beton mahal dan menghabiskan banyak anggaran, kami tidak punya uang. Makanya, kita bikin tanggul dari tanah,” terangnya.
Dari 150 hektare tersebut, sebagian tanahnya dikeruk untuk dibuat tanggul. Pemkot Surabaya telah membuat tanggul sepanjang tujuh kilometer.
"Kurang lima kilo meter lagi. Jadi total 12 kilometer,” jelasnya.
Kemudian di lokasi yang sama juga sudah disiapkan rumah pompa dengan kapasitas enam meter kibik per detik. Risma menegaskan masing-masing rumah pompa mampu menyerap kapasitas tiga meter kubik.
"jadi 2x3 meter kubik. Totalnya enam meter kubik per detik," tandasnya.
(LDS)