Humas PLN Sulselrabar, Eko Wahyu Prasongko, mengatakan bahwa interkoneksi tersebut bakal segera diresmikan setelah PT PLN Sulselrabar membangun tol listrik antara wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
"Jadi, nantinya listrik yang dikelola di Sulawesi Selatan sudah bisa disalurkan ke Sulawesi Tenggara. Begitupun sebaliknya, karena dengan ini (interkoneksi) Sumber listik tergabung dalam satu sistem kelistrikan," katanya, saat ditemui di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 14 Oktober 2019.
Dia menyebutkan saat ini, daya listrik yang dibangkitkan dari sistem di Sulawesi Selatan ada surplus sebesar 350 Mega watt jadi dengan adanya interkoneksi, kelebihan daya tersebut bisa disalurkan ke Sulawesi Tenggara jika mengalami defisit.
"Sekarang di sistem bagian Sulawesi Selatan daya itu sebanyak 1.510 Mega watt. Kita surplus 350 hingga 400 Mega watt dan itu bisa disalurkan ke Sulawesi Tenggara," jelasnya.
Interkoneksi listrik antara Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara tersebut menambah kehandalan dari sistem kelistrikan. Interkoneksi itu juga mengurangi atau meminimalisir penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang penggunaannya sangat mahal.
"Interkoneksi ini berhasil diselesaikan pada minggu lalu," jelasnya.
Tidak hanya di Sulawesi Tenggara, PT PLN Sulselrabar juga akan membuat tol laut dengan melakukan interkoneksi ke Sulawesi Barat hingga ke Sulawesi Tengah. Dengan membangun Gardu Induk (GI) di beberapa tempat di Sulawesi Barat.
"Kita akan bangun GI di Topoyo, Pasangkayu hingga ke Palu. Bahkan, rencananya di seluruh Sulawesi," katanya.
Dari informasi yang diperoleh interkoneksi ini terwujud setelah menyelesaikan pembangunan 1.265 menara jaringan transmisi dan enam gardu induk yang membentang dari Wotu, Malili, Lasusua, Kolaka, Unaaha, hingga Kendari.
(ALB)