Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, mengatakan banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak pukul 08.00 WIB, Sabtu, 2 Januari 2021.
"Akibat hujan yang deras Dalma beberapa hari terakhir sehingga meluapnya sungai Kruen Keureuto, Krueng Pirak, Krueng Pase dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 100 sentimeter di enam kecamatan," kata Sunawardi saat dikonfirmasi, Senin, 4 Januari 2021.
Baca: Semua Sekolah di Sumenep Wajib Terapkan Belajar Jarak Jauh
Sunawardi merinci ke enam kecamatan yang terendam banjir tersebut yakni, Kecamatan Lhoksukon, Pirak Timu, Tanah Luas, Matangkuli, Simpang Keuramat, dan Syamtalira Bayu.
"Untuk Korban terdampak masih dalam pendataan, sedangkan dampak materialnya, permukiman penduduk tergenang banjir, tanggul jebol di Batu VI, Kecamatan Lhoksukon dan tanggul rusak berat di dusun Tgk Kreujeun, Kecamatan Lhoksukon," jelasnya.
Sementara itu pengungsi di Kecamatan Matangkuli dan Kecamatan Pirak Timu mengungsi di center BPBD dan menasah (musalla) sejak pukul 22.00 WIB, Sabtu, 2 Januari 2021.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara telah melakukan koordinasi terhadap pihak terkait dan langsung menurunkan Satgas PB untuk melakukan pendataan dan melakukan gotong royong membersihkan saluran.
"Dampak materialnya masih dalam pendataan. Saat ini kebutuhan mendesak yakni, perbaikan tanggul di Batu VI, Kecamatan Lhoksukon dan Dapur Umum. Untuk kondisi terakhir debit air sungai sudah normal kembali, banjir sudah mulai surut dan pengungsi sudah mulai kembali kerumah masing-masing" ujarnya.
(DEN)