"Semalam (jumlah pengungsi) sebanyak 187 (orang)," ujar Kepala Desa Glagaharjo, Suroto di Sleman, Senin, 18 Januari 2021.
Ia mengatakan, jumlah pengungsi ada sebanyak 268 pada 15 Januari lalu. Suroto menyebut pengungsi yang mudik ke rumah di Dusun Kalitengah Lor kebanyak kategori usia produktif atau di bawah 50 tahun.
Menurut dia, warga kembali ke rumahnya atas inisiatif sendiri. Ia mengatakan pemerintah setempat belum berencana meminta warga tersebut kembali ke pengungsian.
Suroto menyatakan masih memantau warga yang kembali termasuk kelompok rentan atau bukan. Pihaknya akan meminta warga kembali ke pengungsian jika masuk kategori kelompok rentan.
"Kalau misalnya kelompok rentan ya sebelum ada instruksi dari pemerintah untuk kami pulangkan, pengungsi ya kami minta tetap bertahan di sini," ujarnya.
Ia mengatakan, pemerintah setempat baru akan berkoordinasi terkait perubahan arah luncuran material erupsi Gunung Merapi. Suroto menyatakan akan mencoba meminta warganya bertahap di pengungsian hingga ada keputusan dari Pemerintah Kabupaten Sleman soal keamanan warga di lereng Gunung Merapi.
Suroto menyebut pernah terjadi warga pulang dari pengungsian, namun tak lama di rumah Gunung Merapi kembali erupsi pada 2006 silam. Ia menyebut, kepastian keamanan dan keselamatan warga akan jadi prioritas.
"Saat itu warga di pengungsian diperbolehkan pulang walaupun potensi ancaman bahaya belum hilang. Pulang dua hari habis itu (Gunung Merapi) langsung meletus. Saya juga nggak ingin seperti itu," ungkapnya.
BPPTKG mencatat arah luncuran material, baik awan panas maupun lava pijar, Gunung Merapi di barat atau barat daya sejak beberapa pekan lalu. Namun, status Gunung merapi masih siaga dan jarak aman aktivitas manusia masih dinyatakan di luar radius lima kilometer dari puncak.
(ALB)