"Penambahannya cukup banyak. Jika dirata-rata, perhari sekitar 60 kasus covid-19," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro, Jumat, 4 Desember 2020.
Joko memerinci, dari 2.078 kasus itu, yang sudah sembuh sebanyak 1.621 orang. Sedangkan yang masih menjalani isolasi mandiri 285 orang, dan dirawat di rumah sakit 86 orang. Sementara pasien yang meninggal dunia sebanyak 86 orang.
"Untuk pasien suspek, sampai dengan hari ini sebanyak 2.993 orang, dan pasien suspek yang sembuh 2.479 orang, kemudian yang meninggal dunia 180 orang," jelasnya.
Baca: Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Disiapkan di Malang Raya
Joko berharap, masyarakat harus tetap patuh dengan protokol kesehatan. Memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun. Sebab, penularan Covid-19 sulit terlihat. Mayoritas, penderita Covid justru orang tanpa gejala (OTG). Tubuhnya terlihat sehat tapi sebenarnya membawa virus corona.
"Itu yang kita khawatirkan. Biasanya, OTG sulit ditebak. Makanya kita harus bisa menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.
Terpisah, Direktur RSUD dr. Soeselo Slawi, dr Guntur Muhammad Taqwin, melalui Kabag Tata Usaha RSUD Soeselo, dr. Joko Kurnianto, mengatakan, sejumlah rumah sakit (RS) di Kabupaten Tegal, hampir semuanya tidak bisa menampung pasien covid-19.
Hal itu karena ruang isolasinya sudah penuh, mengingat jumlah pasien Covid setiap hari selalu meningkat. Seperti di RSUD dr Soeselo Slawi, dari lima ruang isolasi yang ada, hampir semuanya dipenuhi pasien Covid-19.
"Jadi memang kapasitas isolasi rumah sakit kami sekarang lagi tinggi-tingginya," ujarnya.
Dia menjelaskan, ruang isolasi Kemuning dari 30 kapasitas pasien terisi penuh 100 persen. Ruang isolasi Palem dari kapasitas 40 pasien sudah terisi 36 orang. Ruang isolasi Palem 2 dari kapasitas 15 pasien sudah terisi 13 orang.
"Ruang itu berada di RSUD dr Soeselo Slawi. Pasien yang dirawat mayoritas usia produktif. Tapi yang usia anak juga ada. Yang ibu hamil juga ada," imbuhnya.
(ALB)