"Kita menghemat Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Rp62,5 per kwh," kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan, I Putu Riasa di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 16 Oktober 2019.
Menurutnya, interkoneksi kelistrikan Sulsel-Sultra itu mampu membuat sistem listrik menjadi lebih andal dan bisa melakukan sharing cadangan. "Sulsel punya surplus listrik ada 400 megawatt, sementara di Sulawesi Tenggara masih kekurangan. Jadi kelebihan itu bisa di-share," jelasnya.
Interkoneksi sistem kelistrikan Sulsel-Sultra, lanjut dia, tidak hanya menambah keandalan dari sistem kelistrikan. Interkoneksi itu juga mampu mengurangi penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang biayanya cukup menguras anggaran.
"Sudah ada beberapa PLTD yang sudah dihentikan. Nanti tidak ada lagi penggunaan PLTD di Sulawesi Tenggara," ungkapnya.
Tol listrik sepanjang 797 kilometer tersebut dibangun melalui beberapa daerah dengan total menara sebanyak 1.263 tower yang melewati gardu induk seperti di Wotu, Malili, Lasusua, Kolaka, hingga ke Kendari dengan pengoperasian jaringan sebesar 150 kilovolt.
(HUS)