"Ketika sudah ada peringatan, kita harus siap-siap untuk melakukan penanganan bencana alam yang terbaik," ujarnya di Cibinong, Bogor, Selasa, 16 Februari 2021.
Ia mengatakan telah menerima laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa tahun ini ancaman bencana tidak hanya diperkirakan berlangsung hingga Januari melainkan hingga April mendatang. Kondisi tersebut tak lain disebabkan karena fenomena La Nina yang hingga kini belum usai.
"Bencana biasanya terjadi di bulan Desember dan Januari. Tetapi efek dari badai La Nina mengakibatkan perubahan kondisi," kata Ade.
Baca: Petugas Lanjutkan Pencarian Korban Longsor di Nganjuk
Menurutnya, sepanjang tahun 2021, tercatat sebanyak 13 kecamatan yang kerap tertimpa bencana kecil. Seperti banjir dan longsor sehingga upaya mitigasi diprioritaskan pada belasan kecamatan tersebut.
"Ini bisa menjadi besar kalau tidak ada upaya pencegahan bencana. Itulah pentingnya mitigasi bencana," tuturnya.
Ade menekankan perlu adanya kolaborasi dan sinergi antara instansi serta seluruh masyarakat dalam menghadapi bencana. Dia mengingatkan seluruh pihak harus bersinergi.
"Setelah saya pelajari ternyata semua dinas menjadi bagian dari penanganan bencana. Tidak hanya mitigasi bencana juga dalam penanganan dampak bencana. Saya juga minta aktifkan kembali Desa Tangguh Bencana (Destana), semua harus bersinergi memperisiapkan maupun pelatihannya," ujarnya.
(LDS)