"Vaksin berbeda dengan obat. Vaksin lebih bersifat mencegah, sedangkan obat untuk yang telah terinfeksi. Untuk mencari vaksin terbaik memang dibutuh waktu yang lama dan melewati tahapan-tahapan yang benar sehingga dipastikan aman. Jadi, masyarakat tak perlu risau ketika akan disuntik," urai juru bicara Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal, Rabu, 2 Desember 2020.
Menurut Jasman, masyarakat perlu diberikan pemahaman pentingnya penggunaan vaksin agar wabah covid-19 segera berakhir. Sebab, vaksin satu-satunya cara mempercepat penyelesaian pandemi.
Dia tak menampik, jika saat ini begitu banyak informasi dan berita berkembang di tengah masyarakat terkait pro kontra vaksin covid-19.
Baca juga: Jombang Kembali Masuk Zona Merah Covid-19
"Begitu banyak berita hoaks dan isu negatif yang beredar di masyarakat tentang mudarat vaksin. Kita akui, hoaks ini belum diimbangi dengan informasi yang benar. Secepatnya sosialisasi masif akan dilakukan dengan merangkul pihak-pihak terkait, seperti media dan humas kabupaten/kota," sebut Kadis Kominfo Sumbar ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Ruamainur, mengatakan, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah terhadap penggunaan vaksin haruslah tinggi. Jika perlu, tambah Rum, pejabat mempelopori injeksi perdana agar masyarakat percaya akan manfaat vaksin tersebut.
"Pejabat dapat beri contoh ikut uji coba dan injeksi pertama. Dengan begitu masyarakat dapat percaya. Saat ini yang dibutuhkan masyarakat bukanlah pencitraan, tetapi manfaat langsung dari penggunaan vaksin," tegasnya.
Dia berharap, dua minggu sebelum penyuntikan vaksin masal, pemerintah lebih giat menyosialisasikan faedah vaksin.
"Diskominfo bersama dinas kesehatan dan biro humas wajib bersinergi memberikan informasi terus menerus kepada masyarakat sebelum hari H injeksi massal. Jangan sampai ada keraguan pada masyarakat. Kita ingin nantinya mereka sukarela tanpa paksaan," jelas Rumainur. (Yose Hendra)
(MEL)