"Untuk angka kemiskinan se Provinsi Banten, Kota Tangsel mengalami kenaikan terendah sebesar 2,29 persen. Kemudian Cilegon terendah kedua untuk peningkatan angka kemiskinan di Banten pada hasil survei Maret tahun 2020," ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tangsel, Achmad Widijanto dikonfirmasi, Selasa, 12 Januari 2021.
Achmad menjelaskan, data tersebut merupakan data yang diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), yang dilakukan BPS Kota Tangsel, pada Maret 2020. Namun, ketimbang data Survei periode yang sama pada 2019, angka kemiskinan di Tangsel hanya 29.190 atau naik 1,68 persen.
Baca: Covid-19 Ancam Pencapaian 5 Target SDG's
"Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach),” ucapnya.
Dengan pendekatan tersebut, kata dia, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Pendekatan tersebut juga dapat menghitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk.
Achmad menyebutkan bahwa tingkat kemisikinan di Tangsel terendah ke empat secara nasional. Dari hasil persentase, tingkat kemiskinan kabupaten/ kota terendah di tahun 2020.
"Setelah Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Kabupaten Sawahlunto yang masing-masing mengalami peningkatan angka kemisikinan antara 2,02 persen, 2,14 dan 2,16 persen pada tahun 2020 lalu berdasarkan data nasional," jelas dia
(LDS)