"Daerah ini memang langganan. Untuk solusinya nanti kita sampaikan kepada dinas terkait seperti apa nanti penanganannya," kata Kepala BPBD Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi, saat dikonfirmasi, Rabu, 6 Januari 2021.
Baca: Gubernur NTT Berencana Beli Vaksin Covid-19 Sendiri
Rahman menjelaskan sesuai pendataan sementara di Desa Patean terdapat 24 kepala keluarga yang terdampak banjir. Sedangkan Desa Nambakor 30 kepala keluarga.
Ia menyebutkan daerah tersebut kerap dilanda banjir karena berada pada kawasan dataran rendah. Sehingga jika terjadi hujan deras air mudah menggenang.
"Karena daerahnya berada di dataran rendah ya. Nanti bagaimana di sini ada pompa air untuk mengalihkan ke sungai terdekat," jelasnya.
Sementara Kepala Desa Patean, Nurullah, mengatakan ketinggian banjir bervariatif. Bahkan untuk jalan atau akses warga air mencapai sekitar 30 sentimeter. Akibatnya aktivitas warga terganggu.
"Kalau di desa saya itu yang terdampak satu RT. Lahan pertanian juga terdampak. Memang langganan banjir kalau di sini," ungkap Nurullah.
Banjir yang melanda Desa Patean dan Nambakor kali ini juga berimbas terhadap tanaman padi baru tanam milik petani yang ada di wilayah tersebut.
(DEN)