Hendar memanfaatkan sisa gergaji kayu yang kemudian dijadikan budidaya jamur tiram untuk menambah penghasilan dam menyerap lapangan kerja dari warga sekitar.
"Saya dari tahun 2015 waktu itu dari mulai 1 sampai 1.000 alhamdulilah bisa berjalan dan sekarang karyawan yang ada 5-6 orang," kata Hendar saat berbincang dengan Hetty di Ciamis, Selasa, 1 Desember 2020.
Baca: Kabupaten Tangerang Belum Beri Izin Keramaian
Sementara Kabag Info Subdis Meldek Dispenad, Letkol Inf Ismail, yang mendampingi Hetty menjelaskan yang dilakukan Hendar adalah langkah yang baik dan bisa ditiru anggota lain. Menurutnya inovasi Hendar patut diapresiasi dan didukung penuh.
"Dia merekrut tetangga-tetangga untuk membantu di sana. Ada hitungan gaji. Sehingga tetangganya itu menambah penghasilan. Sangat inovatif sekali," jelas Ismail.
Ismail mengatakan manfaat budidaya jamur ala Sertu Hendar sangatlah banyak. Ia mencontohkan jamur ini bisa juga dijadikan kompos atau dijual dengan cara digoreng crispy.
Menurutnya limbah kayu gergaji bisa dijual kembali dan bisa juga dijadikan kompos tanaman-tanaman, hingga jamur segar yang diperoleh bisa dijual ke pasar.
"Dan ini yang bagus juga kan banyak petani-petani di sana dan dia kumpulkan hasilnya untuk dijadikan keripik Crispc yang kelola istrinya. Nah ini istrinya merekrut tetangga untuk bekerja. Digaji juga. Kan artinya selain pemberdayaan budaya, pemberdayaan ekonomi juga pemberdayaan lapangan kerja," jelasnya.
(DEN)