Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, kenaikan kasus covid-19 terjadi secara nasional termasuk di Kota Bandung. Kenaikan kasus tersebut pun akibat munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Covid-19 kan sebetulnya secara global nasional regional semua ya, dan itu berbagai faktor ada kepatuhan prokes ada subvarian baru yang lebih cepat penyebarannya dan juga adanya kekebalan di masyarakat," kata Ahyani di Gedung Gelanggang Generasi Muda (GGM) Bandung, Jalan Merdeka, Senin, 4 Juli 2022.
Selain itu, meningkatnya aktivitas masyarakat di tengah kelonggaran yang diberikan Pemkot Bandung selama pemberlakukan PPKM level 1 menjadi salah satu dampak naiknya kasus covid-19. Pasalnya, kerumunan kerap terjadi di setiap kegiatan termasuk konser musik yang telah diperbolehkan.
"Kita sekarang sudah PPKM level 1 artinya aktifitas semakin banyak, silakan beraktivitas hanya satu protokol kesehatan kita laksanakan," ucapnya.
Baca: Catat! Vaksin Booster Jadi Syarat untuk Aktivitas Masyarakat hingga Perjalanan |
Meski begitu, Ahyani menyebut kenaikan kasus covid-19 di Kota Bandung masih terkendali. Hal itu ditunjukkan oleh positivity rate yang berada di angka 3 persen dan bed occupancy rate (BOR) berasa di angka 7-10 persen jauh di bawah standar WHO 60 persen.
"Artinya dashboard tidak hanya satu kenaikan saja, tingkat kesembuhan pun cukup baik, mereka ditemukan tanpa gejala atau gejala ringan dan hampir setengahnya ditemukan karena screening, misalnya dia mau perjalanan," jelasnya.
(NUR)