"Posko perbatasan provinsi tetap kita laksanakan. Itu dibuka mendekati hari raya Idulfitri," kata Gubernur Riau, Syamsuar, di Pekanbaru, Kamis, 8 April 2021.
Baca: Rutan Kudus Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19
Dia mengatakan pengaktifan posko penjagaan di perbatasan tersebut juga untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat yang melarang warga untuk mudik saat libur bersama Idulfitri 1442 Hijriah.
"Larangan diberikan berkaitan juga dengan kebijakan pemerintah pusat terhadap larangan mudik Lebaran 1442 Hijriah atau Tahun 2021 karena pusat keramaian dan klaster keluarga berpotensi terjadinya penyebaran covid-19 itu," jelasnya.
Ia berharap masyarakat mematuhi kebijakan tersebut seperti keberhasilan menekan potensi transmisi covid-19 pada libur Lebaran tahun lalu. "Tahun 2020 pada pelaksanaan larangan mudik Riau berhasil, buktinya dua minggu setelah Idul Fitri 2020 tidak ada peningkatan kasus positif covid-19. Harapan yang sama semoga terjadi juga pada Tahun 2021," ungkapnya.
Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Riau, Hadi Penandio, menambahkan, terkait posko perbatasan antarprovinsi saat mudik lebaran akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan semua pihak terkait. Koordinasi tersebut untuk membahas seperti apa teknis dan mekanisme pelaksanaannya.
"Bisa saja nanti posko perbatasan ini digabungkan dengan Pos PAM Operasi Ketupat Mudik Lebaran, agar lebih efektif dan efisien. Karena di Pos PAM juga terdapat unsur Dinas Perhubungan, TNI/Polri termasuk Dinas Kesehatan," kata Hadi.
Saat ini Riau mengalami tren penambahan pasien terkonfirmasi covid-19 dengan rata-rata 200 kasus per hari. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 secara kumulatif mencapai 36.007. Dari jumlah tersebut, ada 33.463 pasien yang sudah dinyatakan sembuh.
Masih ada 1.139 pasien yang menjalani isolasi mandiri, sedangkan yang dirawat di rumah sakit 518 orang. Sementara itu, kasus kematian akibat covid-19 ada 887 orang.
(DEN)