Tiga korban dimaksud ialah Rahmania Ekananda, 40; Fazilla Amara, 6; dan Fathima Ashalina, 5. Selain ketiganya, satu orang lagi yakni pengasuh bernama Dinda Amelia.
"Betul (termasuk korban Sriwijaya Air)," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko, di Surabaya, Senin, 11 Januari 2021.
Korban satu keluarga itu diketahui hendak terbang ke Pontianak dari Jakarta. Di sana, suami Rahmania telah menunggu.
Gatot mengatakan, untuk memastikan kebenaran informasi itu, tim DVI Biddokes Polda Jatim akan meluncur ke rumah korban di Pare, Kediri, pada hari ini. Sampel DNA akan diambil sebagai bagian dari proses identifikasi korban.
Baca juga: Ganjar Keliling Semarang Pastikan Warga Taat Prokes
Dengan demikian, saat ini sudah ada empat orang asal Jawa Timur yang turut menjadi korban tragedi Sriwijaya Air SJ 182. Selain tiga orang asal Kediri itu, ada pula pria bernama Fadly Satrianto, kopilot Nam Air asal Surabaya. Sampel DNA dari keluarga Fadly sudah diambil di RS Bhayangkara Surabaya pada Minggu pagi, 10 Januari 2021.
"Sampel DNA keluarga korban nantinya akan dikirim ke laboratorium DVI Dokes Polri di Kramat Jati, Jakarta. DVI Polda Jatim memback up pengumpulan post-ante mortem," jelasnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut sebanyak 56 penumpang, yang terdiri dari 46 penumpang dewasa, tujuh penumpang anak-anak, dan tiga orang bayi.
Hingga kini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian di Last Know position (LKP) dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yang diduga berada di sekitar kawasan Kepulauan Seribu. Beberapa puing-puing pesawat Sriwijaya Air ditemukan di dasar laut.
(MEL)