Hadirnya program listrik untuk pompa air sawah atau listrik masuk sawah tersebut diyakini dapat lebih meningkatkan produktifitas pertanian di Kabupaten OKU Timur. Bahkan ke depan akan diterapkan juga di sentra-sentra tanaman pangan di Kabupaten/kota di Sumsel.
"Tentu kami apresiasi upaya ini. Apalagi pertanian memang menjadi prioritas kita dan persawahan di daerah ini sangat produktif. Ini juga membuktikan jika semangat petani terus tumbuh meski di masa pandemi covid-19. Upaya ini bisa mengangkat potensi pertanian yang ada," kata Herman Deru.
Menurutnya, listrik masuk sawah tersebut merupakan jawaban atas kebutuhan para petani. Sebelumnya, pengairan sawah tadah hujan di OKU Timur hanya mengandalkan mesin konvensional dengan biaya cukup tinggi sedangkan waktu tanam sangat terbatas; satu kali dalam setahun.
Baca juga: Komunitas Biara Kkottongaen di Manggarai Barat Terpapar Covid-19
Adanya listrik masuk sawah ke depan sawah-sawah tadah hujan diyakini akan lebih produktif dari satu kali panen menjadi tiga kali panen dalam setahun.
"Dengan pompa ini tentu menghemat biaya dan meningkatkan produksi pangan kita. Selama ini dengan pengairan dengan mesin konvensional produksi padi hanya satu kali setahun. Namun dengan pompa listrik ini, produksi padi akan jauh meningkat," terang dia.
Herman Deru mendukung penuh program listrik masuk sawah tersebut. Bahkan, pihaknya langsung menginstruksikan Dinas Pertanian Sumsel untuk membantu penyediaan sumur untuk pompa listrik pengairan sawah tersebut.