"Teramati guguran lava pijar 3 kali jarak luncur maksimum 600 meter ke hulu Kali Krasak," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Selasa, 12 Januari 2021.
Baca: Tiga Sekolah di Banda Aceh Ditutup karena Abaikan Prokes
Data kegempaan pada periode tersebut yakni gempa gugutan 34 kali, gempa hembusan 14 kali, gempa fase banyak 34 kali, dan gempa vulkanik dangkal 11 kali.
Hasil pantauan lembaga tersebut periode Selasa dinihari, 12 Januari 2021, pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, menunjukkan terjadi belasan kali guguran lava pijar. Gas di kawah Gunung Merapi juga teramati.
"Teramati guguran lava pijar 14 kali dengan jarak luncur maksimum 600 meter ke hulu Kali Krasak. Lalu, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200 m di atas puncak kawah," jelasnya.
Sementara data kegempaannya yakni, gempa guguran 39 kali, gempa hembusan 5 kali, gempa fase banyak 21 kali, dan gempa vulkanik dangkal sekali.
Hanik mengingatkan masyarakat di lereng Gunung Merapi tetap waspada. Warga diminta menjadi kawasan rawan terdampak erupsi. Status gunung Merapi masih siaga.
"Jarak aman aktivitas warga harus di luar radius lima kilometer dari puncak. Aktivitas penambahangan, wisata, dan yang lain di dalam radius lima kilometer kami imbau tetep berhenti sementara," ujarnya.
(DEN)