"Ada 38 pelaku usaha kami yang tidak aktif lagi atau menutup usahanya. Ya hampir 50 persen lah. Total anggota kami ada sekitar 70-an, mayoritas usaha kuliner," kata Ketua Kadin Kabupaten Malang, Priyo Sudibyo, Jumat, 22 Januari 2021.
Priyo menjelaskan mayoritas pelaku usaha kuliner UMKM sudah terdampak covid-19 sejak pandemi merebak. Dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga kini PPKM, usaha mereka semakin terpukul.
"Setelah new normal lumayan, tapi pas PPKM jeglek (turun) lagi. Jika diarahkan melalui daring pelaku usaha makan kecil jelas kalah bersaing dengan yang sudah terkenal. Pesan online kan biasanya di wilayah perkotaan, kalau orang desa kemungkinan kecil bisa," imbuhnya.
Baca juga: Emil Sebut Khofifah Sehat dan Produktif
Di sisi lain, para pelaku usaha yang gulung tikar sudah mencoba mengajukan penangguhan kredit bank lantaran sepi pelanggan, namun ditolak. "Akhirnya bangkrut."
Priyo berharap Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang ikut membantu pengusaha kecil dan menengah yang sedang kesulitan. Terutama jelang diterapkanya PPKM tahap dua.
Sementara itu Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak mengintensifkan sosialisasi PPKM melalui masjid di Kota Malang. Ia berharap PPKM bisa menekan penyebaran kasus covid-19 di Indonesia, terutama Kota Malang.
"Masjid tangguh tidak hanya jarak atau protokol covid-19 memakai masker tapi harus lebih dari itu, mempunyai nilai dakwah. Memberi uswah, contoh. Sekarang safnya sudah dikasih jarak. Kita diingatkan memakai masker. Harapannya masjid-masjid di daerah yang kecil mengikutinya," jelasnya.
(MEL)