"Kita akan melakukan proses membangun penguatan nasionalisme dan kebangsaan ke CPNS," kata Khofifah di Surabaya, Jumat, 15 November 2019.
Namun, Khofifah tidak meyampaikan detail cara untuk memproses CPNS, agar tidak terpapar radikalisme. Kata Khofifah, strategi yang akan dilakukannya masih dalam proses. "Masih proses, sedang jalan," jelas Khofifah.
Khofifah tidak mengelak terhadap hasil survei yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun lalu. Survei itu mencatat hampir 50 persen pelajar setuju tindakan radikal.
Dari jumlah itu, 52,3 persen siswa setuju dengan kekerasan untuk solidaritas agama dan 14,2 persen membenarkan serangan bom. Kemudian 25 persen siswa dan 21 persen guru menyatakan Pancasila tak lagi relevan.
Kemudian data juga merekam ada 84,8 persen siswa dan 76,2 persen guru setuju dengan penerapan syariat Islam di Indonesia. "Iya, itu LIPI yang pernah melakukan survei," katanya singkat.
Pemprov Jatim sendiri resmi membuka 1.817 rekrutmen CPNS pada 11 November 2019. Adapun formasi CPNS di Jatim didominasi guru, yakni 1.133 kuota, tenaga kesehatan 322 dan tenaga teknis 362.
(DEN)