"Kondisi Jembatan Benenai memang dalam kondisi miring akibat terjangan air banjir. Kami sudah melakukan antisipasi dengan melakukan pembatasan terhadap kendaraan umum yang melintas di atas jembatan," kata Penjabat Bupati Viktor Manek, Sabtu, 3 April 2021.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka telah menginformasikan kondisi jembatan yang nyaris ambruk itu kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pihaknya meminta warga untuk berhati-hati saat melintas di atas jembatan karena kondisi Jembatan Benenai semakin miring akibat hantaman banjir bandang yang telah merendam lebih dari 10 desa di daerah itu.
Baca: Akhir Maret, Pemerintah Catat Infrastruktur Terkontrak 5.344 Paket
Selain itu pihaknya telah berkoordinasi dengan Kasat Lantas Polres Malaka untuk tidak mengizinkan kendaraan yang bermuatan 10 ton ke atas melintas di jembatan itu. Lantaran kondisi jembatan sangat membahayakan.
Viktor mengatakan, apabila Jembatan Benenai ambruk karena terus tergerus air banjir maka akses transportasi ke Betun, Ibu Kota Kabupaten Malaka dipastikan putus total. Untuk mengatisipasi, terang dia, perlu dibangun jalan alternatif sehingga akses transportasi ke empat kecamatan, termasuk menuju Kupang, tetap normal.
"Kami akan minta Balai Jalan Nusa Tenggara II untuk membuka jalan alternatif agar akses untuk empat kecamatan di wilayah Barat termasuk transportasi ke Kupang tidak mengalami putus total, sehingga distribusi kebutuhan pokok masyarakat tetap dilakukan," tegas Viktor.
(LDS)