"Yang terbanyak adalah pondok pesantren hasil tracing kasus sebelumnya, sisanya terbagi di beberapa kecamatan, " kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Lampura Budi Sanny Lumi, melansir Lampost.co, Rabu, 2 Desember 2020.
Dia mengungkap, kasus positif covid-19 bertambah di sejumlah kecamatan. Yakni di Kotabumi Selatan sebanyak lima kasus, serta satu kasus di Kotabumi, Sungkai Barat, dan Hulu Sungkai.
"Pemerintah mengimbau masyarakat meningkatkan protokol kesehatan melalui 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," jelasnya.
Baca; Ruang Perawatan Covid-19 di Semarang Hampir Penuh
Kepala Bidang P2 Dinkes Lampura Dian Mauli menambahkan, kasus tersebut timbul setelah pihaknya melakukan ttracing. Sekitar 60-70 orang dilakukan swab tes.
"Dari sampel yang dikirim terjadi peningkatan kasus sebanyak 49 terpapar SarCov-2. Masing-masing 37 pada kasus kedua dan terakhir 12 orang," ungkapnya.
Pihaknya bersama gugus tugas akan terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas di klaster pondok pesantren. Selain itu, pondok pesantren dengan konfirmasi covid-19 telah ditutup sejak Senin, 30 November 2020.
Baca: Simulasi Belajar Tatap Muka di Temanggung Dihentikan
Sebelumnya, Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lampung Utara akan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar (KBM) di tingkat pondok pesantren. Evaluasi dilakukan setelah ditemukan peningkatan kasus di salah satu ponpes di Kecamatan Abung Selatan yang menggelar KBM secara tatap muka.
"Kami akan meninjau langsung kegiatan belajar tatap muka langsung untuk pondok pesantren tidak melaksanakan daring, "kata Plt Kepala Kantor Kemenag Lampura Erwinto.
Pihaknya telah memberikan arahan untuk memberhentikan pelaksanaan KBM secara langsung. Namun masih belum dilaksanakan.
"Anjuran itu sedari awal kami laksanakan. Tapi, di lapangan tidak. Sehingga kami akan segera menutup dan mengajurkan KBM secara daring," tukasnya.
(LDS)