"Kalau disuruh memilih ya pilih tidak memperpanjang PPKM. Kasihan masyarakat kecil. Justru yang harus lebih diprioritaskan adalah sosialisasi disiplin personal untuk menerapkan prokes," ujar Juliyatmono, di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat, 22 Januari 2021.
Dia mengungkap, belum menerima surat instruksi terkait perpanjangan PPKM tersebut. Untuk itu, dia belum memutuskan untuk memperpanjang PPKM atau tidak.
Menurut Juliyatmono, pelaksanaan PPKM selama 20 hari terakhir juga harus dievaluasi efektivitasnya. Namun hal itu baru bisa dilakukan jika PPKM berakhir, yakni 25 Januari 2021.
Baca: Kabupaten Jepara Kembali Masuk Zona Merah Covid-19
"Harus dievaluasi dulu. Tapi untuk penambahan kasus yang terjadi selama PPKM ini, merupakan efek dari libur panjang Nataru lalu. Maka kita lihat, kalau bisa memilih ya tidak dilanjutkan saja PPKMnya," ungkapnya.
Sejauh ini, pelaksanaan PPKM di Kabupaten Karanganyar efektif untuk menyosialisasikan usaha pemerintah dalam menekan penyebaran covid-19. Hal itu termasuk pada aturan-aturan pembatasan kegiatan selama PPKM.
"Sampai pada jenis kegiatan hajatan saja betul-betul harus disiplin, tidak boleh ada kursi untuk tamu. Kalau ini tersosialisasi terus akan menjadi kebiasaan baru. Tidak mungkin kan setiap saat kita melakukan PPKM, kurang efektif diperpanjang lagi," paparnya.
(LDS)