"Komunikasi secara tidak langsung sudah kami lakukan kepada kepala daerah. Tapi untuk surat secara resmi akan segera dikirim untuk tiga kepala daerah pada pekan ini, karena ada cukup banyak laporan yang harus kita sampaikan," ujar dia, Senin, 16 November 2020.
Menurut Bima, semua daerah yang dilintasi sungai Ciliwung akan dikirimi surat. Karena ini pekerjaan rumah (PR) bersama untuk memecahkan masalah sampah pada sungai Ciliwung.
"Dan kami ingin sampaikan juga kepada Bapak Presiden, Kementerian PUPR, supaya Ciliwung ini diperhatikan betul. Ciliwung urusan bersama, kalau kita serius di hulu tapi di hilirnya tidak itu percuma saja," kata dia.
Baca juga: Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Dibuka Kembali
Bima optimistis bisa mengatasi sampah dan limbah pada sungai Ciliwung. Karena banyak komunitas dan penggiat lingkungan hidup yang membantu masalah ini.
"Banyak warga juga yang siap membantu. Tinggal dari pemerintahnya mendorong kegiatan tersebut,” ucap Bima.
Selain itu, imbuh dia, ada hal yang jauh lebih penting yakni membangun infrastruktur untuk membentuk kultur. Kampung-kampung di bantaran sungai Ciliwung akan dibangun industri pengolahan air limbah (IPAL) dan sistem pembuangan sampahnya. Hal ini bertujuan agar warga tidak buang sampah dan buang air sembarangan.
"Kan tidak mungkin melarang orang buang sampah tapi tempat sampahnya tidak ada, melarang warga buang air tapi IPAL-nya tidak dibangun,” jelasnya.
(MEL)