Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menerangkan, terjadi 14 kali muntahan lava pijar Gunung Merapi pada Selasa, 30 Maret 2021, periode pukul 18.00 sampai 24.00 WIB. Sekali guguran lava pijar terjadi di sektor tenggara.
"Teramati sekali guguran lava pijar di kubah tengah (sektor tenggara) dan 13 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter," ujar Hanik, di Yogyakarta, Rabu, 31 Maret 2021.
Pada saat bersamaan terjadi dua jenis kegempaan. Gempa guguran terjadi 41 kali dan gempa fase banyak sekali berdurasi 13 detik.
Baca juga: Satgas Covid-19 Lampung Kaji Pembatasan Kegiatan selama Ramadan
"Dalam periode ini, gunung terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah," ungkapnya.
Kemudian, terjadi 16 kali guguran lava pijar pada Rabu, 31 Maret, periode pukul 00.00 hingga 6.00 WIB. Guguran lava pijar ini terjadi di sektor barat daya sejauh satu kilometer.
Sementara, terjadi empat jenis kegempaan dalam periode itu. Meliputi gempa guguran 25 kali, gempa hembusan tiga kali, gempa fase banyak empat kali, dan gempa vulkanik dangkal sekali.
"Status Gunung Merapi masih siaga. Jarak aman untuk aktivitas manusia di luar lima kilometer dari puncak," imbuhnya.
(MEL)