Cerutu produksi Jember ini dipamerkan di Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya di Jalan Raya Juanda Kabupaten Sidoarjo, Selasa, 16 Februari 2021. Sejumlah wakil rakyat kemudian membeli dan ada pula yang sekadar mencoba.
Produsen Cerutu, Imam Wahid Wahyudi mengatakan jika Jember yang diproduksi di Jember ini semakin diminitasi di pasar internasional. Bahkan, ekspor ditargetkan naik 50 persen menjadi 30 ribu batang meski di tengah pandemi.
"Bahan bakunya kami tanam sendiri. Pasar terbesar masih China. Kemudian disusul Hongkong, Australia, Yunani, Kostarika, Amerika Serikat hingga Afrika Selatan," ujar Imam.
Cerutu Jember ini juga dijual di tanah air. Tersebar di seluruh provinsi. Sasaran penjualan cerutu ini di hotel-hotel atau di tempat-tempat tongkrongan masyarakat papan atas. Seperti produk-produk lainnya, cerutu ini juga bisa didapatkan secara online," ucapnya.
Wajar jika cerutu ini lebih untuk masyarakat berkantong tebal. Sebab, bandrolnya dijual dengan harga cukup mahal dan bervariatif, tergantung citarasa dan ukuran. Harga termurah Rp 100 ribu hingga Rp 4 juta per bungkus.
(ALB)