Berdasarkan informasi, bencana terjadi di Kecamatan Sindangbarang, Agrabinta, dan Kecamatan Leles. Di Kecamatan Sindangbarang, banjir luapan aliran Sungai Ciwaduk atau Cimahi Garogol merendam sekitar 400 rumah warga di Kampung Cimahi, Kampung Garogol, dan Kampung Nyalindung di Desa Jayagiri.
"Saat kejadian, ketinggian air sekitar 75 sentimeter," kata Kepala Desa Jayagiri, Endang Solehuddin, Senin, 26 Oktober 2020.
Baca juga: Foto Komodo Adang Truk Viral, Pulau Rinca Akhirnya Ditutup
Selain merendam rumah, kata Endang, banjir luapan sungai juga menggenangi ruas jalan utama di Cianjur selatan. Panjangnya sekitar 500 meter.
"Warga yang rumahnya terendam sempat diungsikan ke aula desa," tuturnya.
Endang menuturkan selain karena tingginya intensitas curah hujan, meluapnya air Sungai Ciwaduk juga akibat penyempitan dan sedimentasi. Sebab, di lokasi dilakukan peninggian ruas jalan nasional.
"Lebar sungai kini hanya tinggal 10 meter dan kedalamannya tiga meter. Di sekitar lokasi yang terendam banjir juga tidak ada gorong-gorong," ungkap dia.
Sementara di Kecamatan Leles terjadi tanah longsor di Desa Sukamulya. Material tanah longsor menutup ruas jalan utama ke Kecamatan Leles.
"Material tanah longsor membuat jalan tidak bisa dilalui sepeda motor dan mobil," kata Camat Leles, Acep Junadi.
Acep menyebut pembersihan material tanah longsor membutuhkan alat berat. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cianjur untuk meminta bantuan alat berat.
"Ini untuk memulihkan kembali jalur transportasi Leles-Cianjur," jelasnya.
Bencana juga terjadi di Kampung/Desa Bojongkaso, Kecamatan Agrabinta. Terjadi abrasi di bantaran Sungai Cibuni hingga mengancam sejumlah rumah warga di sepanjang aliran sungai tersebut. (Benny Bastiandi)
(MEL)