"Ini adalah untuk meyakinkan kita pintu atau border keluar masuknya barang harus tetap terjaga aman dari hama dan virus yang berkaitan dengan tanaman, tumbuhan dan hewan," kata Mentan di Instalasi Karantina Hewan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Rabu, 21 Oktober 2020.
Yasin menjelaskan, saat ini perkarantinaan sangat penting untuk mengantisipasi serangan biologi seperti virus dan bakteri melalui media pembawa (bioterrorism) yang dapat mengancam kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan di Tanah Air.
Baca: Mentan Dorong Pelaku Usaha Kembangkan Urban Farming
"Tidak hanya itu, bioterrorism adalah bagian-bagian yang harus terus diwaspadai. Tetapi kesimpulan kita, apapun penjagaan yang kita lakukan tetap harus dilakukan dengan cepat, cermat dan akurat," terangnya.
Yasin meminta petugas karantina di pintu keluar masuk komoditas pertanian atau pelabuhan laut dan udara lebih profesional. Dia berharap agar para petugas meningkatkan kemampuan.
"Oleh karena itu tenaga-tenaga terlatih dan profesional yang ada disini harus terus kita tingkatkan minimal kita harus sejajar dengan pintu-pintu yang ada di negara lain," tuturnya.
Pada kesempatan ini, Mentan Yasin Limpo juga melakukan pelepasan beragam komoditas yang diekspor yakni, sarang burung walet 130 kg senilai Rp2,9 milyar tujuan Cina.
Tanaman Aquarium 18.838 batang senilai Rp133,8 juta, menuju Amerika Serikat, Kanada dan Jepang. Serta berbagai jenis tanaman hias yang sedang digemari masyarakat, berupa mostrea, aglonema dan philondendron sebanyak 352 batang senilai Rp17,6 juta ke Hongkong, Inggris dan Amerika Serikat.
(LDS)