"Dari 100 yang mau kami beli baru dapat 35 unit," kata Gunernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat memantau tempat produksi GeNose C19 di Science Technopark (STP) UGM, Selasa, 5 Januari 2021.
Baca: Vaksinasi Covid-19 di Sumut Sasar 72.451 Tenaga Kesehatan
Ganjar menjelaskan pemesanan GeNose C19 untuk meningkatkan kapasitas surveillance covid-19 di wilayahnya. Pemakaian alat tersebut akan diutamakan di rumah sakit dan Puskesmas.
Dia menjelaskan pengadaan GeNose saat ini masih terhambat ketersediaan alat hingga jumlah alat yang telah diproduksi belum cukup untuk memenuhi permintaan.
Apabila kapasitas produksi sudah mencukupi, Ganjar berharap lebih banyak GeNose yang dapat diterapkan di puskesmas dan fasilitas umum di wilayahnya.
"Kalau semua Puskesmas bisa, itu bagus sekali. Tempat umum juga, tapi itu prioritas berikutnya karena saat ini produksinya belum banyak," jelasnya.
Sebelumnya Ganjar menyambangi STP UGM bersama perwakilan Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Mereka melihat langsung cara kerja GeNose serta aktivitas produksinya.
Menurut dia keputusan memesan banyak GeNose sebagai keputusan penting agar Indonesia tidak terus-menerus bergantung pada alat yang tidak diproduksi di dalam negeri.
GeNose dijual dengan harga Rp62 juta dan bisa digunakan berulang kali dengan menggunakan kantong yang bisa dibeli dengan harga Rp15 ribu. Dengan alat ini, biaya melakukan deteksi covid-19 ditarif Rp25 ribu.
"Saya yakin masyarakat akan mampu jika dianggarkan secara murah. Dan jika anak bangsa bergotong-royong melakukan donasi, dengan donasi sebesar Rp100 ribu saja sudah membantu 4 orang," ujar Ganjar.
(DEN)